Selasa 12 Aug 2014 17:48 WIB

Rusia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina

Rep: c73/ Red: Bilal Ramadhan
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.
Foto: AP Photo
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia telah mengirimkan konvoi bantuan kemanusiaan ke Ukraina di bawah perjanjian antara Moskow dan Komite Palang Merah Internasional. Demikian seperti dilansir dari PressTV (Selasa, 12/8).

Kementerian Darurat Rusia mengirim sekitar 300 truk, yang membawa lebih dari 2.000 ton bantuan kemanusiaan ke arah perbatasan Ukraina pada Selasa (12/8).

Sebelumnya pada Senin (11/8), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, bahwa Rusia bekerja sama dengan perwakilan dari Palang Merah untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Palang Merah mengatakan, situasi kemanusiaan di Ukraina timur sangatlah penting. Di mana dilaporkan, ribuan orang tidak memiliki akses terhadap air, listrik dan bantuan medis. Komisi Eropa telah memperingatkan Rusia terhadap setiap tindakan sepihak di Ukraina, dengan dalih apapun termasuk kemanusiaan.

Moskow dalam hal ini, mendesak Kiev untuk memberikan izin bagi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk penduduk wilayah Ukraina timur. Namun, pemerintah Kiev yang didukung Barat menolak permintaan tersebut.

Selama beberapa hari terakhir, pasukan pemerintah Ukraina telah mendekati kubu pro-Rusia di wilayah timur Ukraina. Kemarin Ahad (10/8), kota Donetsk di Ukraina timur berada di bawah aksi penembakan antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia yang terus berlanjut.

Bentrokan yang mematikan di wilayah Ukraina timur yang berbahasa Rusia ini muncul, sejak pemerintah di Kiev melancarkan operasi militer pada pertengahan April lalu. Serangan itu dilakukan untuk menghentikan kegiatan kelompok pro-Rusia yang telah bergabung dengan Moskow.

Menurut PBB, lebih dari 1.540 orang tewas dan hampir 300 ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka, akibat empat bulan pertempuran sengit yang terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement