REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan sebanyak lebih dari 130 penasihat militer ke wilayah Kurdi, Irak Utara. Hal ini dikatakan oleh Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, Selasa (12/8).
Hagel juga mengatakan, pengiriman pasukan marinir dan khusus AS ke wilayah Kurdi dilakukan guna melakukan bantuan kemanusiaan terhadap para warga sipil. Mereka juga akan menjadi 'tim penilai' dari situasi yang tengah berlangsung, guna dapat menentukan bantuan apa saja selanjutnya yang dapat diberikan.
Namun, pasukan AS tidak akan terlibat dalam pertempuran langsung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Puluhan ribu warga di wilayah Kurdi telah dipaksa meninggalkan rumah mereka. ISIS mengancam akan membunuh para warga, jika tak meninggalkan rumah dan wilayah mereka.
Sebelumnya AS telah melakukan serangan udara di dalam wilayah tersebut, yang mana disebut telah melukai beberapa anggota kelompok ISIS. AS menyatakan, pengiriman anggota tim penilai dari pasukan AS akan terus dilakukan. Menurut AS, dengan hal ini tindakan genosida yang dapat ISIS lakukan kepada warga di Irak dapat dicegah sesegra mungkin.