REPUBLIKA.CO.ID, LUHANSK-- Puluhan warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan terhadap konvoi pengungsi di timur Ukraina. Pihak pemerintah dan separatis Ukraina saling menyalahkan. Juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan serangan terjadi pada Senin (18/8) pagi, antara kota Khryashchuvate dan Novosvitlivka dekat Luhansk. Lysenko menggambarkan serangan sebagai 'kejahatan berdarah'.
"Banyak orang tewas termasuk perempuan dan anak-anak, jumlahnya masih didata," kata Lysenko.
Bom mortir dan artileri dilaporkan menghantam konvoi, sejumlah kendaraan dibakar. Namun wakil perdana menteri separatis Andrei Purgin bersikeras serangan tidak dilakukan oleh pasukannya. "Jika seseorang dibunuh, itu bukan kami tapi militer Ukraina," katanya pada kantor berita AP.
PBB menyatakan pada Jumat (15/8), pertempuran di timur Ukraina telah memaksa hampir 344 ribu orang mengungsi. Tentara Ukraina melaporkan keberhasilan mereka mengibarkan kembali bendera nasional di Luhansk. Sementara itu, sebuah jet tempur Ukraina ditembak jatuh saat berada di atas wilayah yang dikuasai pemberontak.