REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Senin (25/8) pagi seorang pembom bunuh diri meledakkan rompi berbahan peledak di antara jamaah Syiah yang baru meninggalkan masjid. Peristiwa tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 32 lainnya.
Pejabat polisi mengatakan, dua bom mobil juga menghantam daerah komersial, di dekat sebuah restoran di distrik Utaifiya, Baghdad. Peristiwa menewaskan 15 orang dan melukai 21 lainnya. Di Karbala, sebuah ledakan menewaskan 12 warga sipil dan melukai 31 lainnya.
Di Hillah, dua bom mobil meledak di wilayah terpisah menewaskan 11 orang dan melukai 26 lainnya. Di distrik Dora, selatan Baghdad, sebuah bom pinggir jalan menghantam sebuah mobil sipil. Peristiwa tersebut menewaskan tiga orang dan melukai 11 lainnya.
Dua warga sipil lainnya tewas dan 10 luka-luka dalam ledakan lain di wilayah Shaab utara. Militan pemberontak Irak telah tumbuh menjadi kelompok Negara Islam. Mereka meluaskan kekuasaannya di barat dan utara Irak. Krisis semakin memburuk sejak Juni, setelah kelompok tersebut menyatakan diri sebagai Negara Islam.
PBB Senin mengutuk apa yang disebut mereka sebagai, pelanggaran hak asasi manusia mengerikan. Setiap hari menurut PBB, kelompok Negara Islam melakukan pembersihan etnis dan agama yang luas di daerah-daerah di bawah kendali mereka.