REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat secara terbuka menuduh Rusia melakukan kebohongan, terkait pasukannya yang berada di Ukraina. Tuduhan itu keluar, setelah NATO mengatakan lebih dari seribu tentara Rusia berada di Ukraina.
Aljazirah melaporkan, Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power pada Kamis (28/8) mengatakan mitra Rusianya Vitaly Churkin berbohong atas kehadiran pasukannya. "Rusia telah datang sebelum Dewan mengatakan kebenaran. Mereka telah memanipulasi dan manyamarkan. Ini kebohongan," kata Power.
Sementara utusan Rusia Churkin menolak tuduhan AS. Ia mengatakan setiap warga Rusia yang di Ukraina adalah relawan. Churkin memperingatkan AS untuk berhenti ikut campur urusan dalam negeri Ukraina.
"Kendalikan ambisi geopolitik Anda. Bukan hanya Rusia, banyak negara di seluruh dunia akan bernapas lega," ujarnya.
NATO mengatakan, lebih dari seribu tentara Rusia beroperasi di Ukraina. Citra satelit menunjukkan adanya pergerakan pasukan tempur Rusia, mereka terlibat dalam operasi militer di Ukraina. "Mereka mendukung separatis, bertempur bersamanya," kata Kepala Pusat Manajemen Krisis NATO Nico Tak.