Sabtu 30 Aug 2014 00:49 WIB

Cameron: Skotlandia Diuntungkan Jika Tetap di Inggris Raya

Rep: Elba Damhuri/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Skotlandia
Foto: IST
Bendera Skotlandia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Inggris Raya memberikan banyak kesempatan berkembangnya aktivitas ekonomi Skotlandia. Hal ini, kata PM Inggris David Cameron, ditandai dengan terealisasinya satu juta lapangan kerja bagi warga Skotlandia.

"Inggris Raya merupakan contoh nyata pasar tunggal yang paling sukses dan paling tua (di dunia)," kata Cameron di hadapan para pebisnis lokal, Kamis (28/8).

Skotlandia mencatat perdagangan dengan Inggris dua kali lipat lebih tinggi dari negara-negara lain di seluruh dunia. Keadaan ini, menurut Cameron, berdampak pada terbukanya satu juta lapangan kerja yang sekarang dinikmati rakyat Skotlandia.

Pasar tunggal yang sukses ini, Cameron berdalih tidak muncul dengan sendirinya. Sukses ini terjadi karena bersamanya Skotlandia dan Inggris dalam Britania Raya untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar. Selama beberapa ratus bersama, Cameron mengatakan Skotlandia dan Inggris memiliki pasar domestik yang besar ditopang matang uang yang sama, poundsterling.

Kedua pihak juga menerapkan kebijakan pajak yang sama, aturan yang tidak berbeda, dan terbukanya arus barang serta jasa tanpa ada hambatan apapun. Arus modal mengalir begitu deras yang membuka lapangan kerja besar bagi kedua belah pihak.

"Inggris Raya telah memberikan sebuah perekonomian dengan banyak kesempatan," kata Cameron.

Lebih dari tiga juta rakyat Skotlandia akan mengikuti referendum untuk memilih apakah negeri itu merdeka atau tetap bersama Inggris Raya pada 18 September ini. Mereka yang setuju kemerdekaan akan memilih kartu 'Yes' (iya) dan yang menolak mencontreng kartu 'No' (tidak).

Hingga jelang pelaksanaan referendum, polling sementara menunjukkan mayoritas warga Skotlandia masih ingin bergabung dengan Inggris Raya. Lebih dari 53 persen Scottish memilih tetap bersama dan 40 persen ingin merdeka, sisanya belum memberikan sikap.

Skotlandia bergabung dengan Inggris Raya pada Mei 1707 berdasarkan Traktat Persatuan. Sebelumnya, Skotlandia bersama Prancis ikut memerangi Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement