Sabtu 11 Oct 2014 11:14 WIB

Jerman Ragu Bikin Zona Larangan Terbang di Suriah

Rep: c64/ Red: Taufik Rachman
Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Jerman menyatakan keraguan mereka terkait pembentukan zona larangan terbang di Suriah. Menurut mereka, hal itu membutuhkan penyebaran operasi pasukan darat dalam skala besar, seperti yang dikabarkan Anadolu Agency Jumat (11/10).

"Mengamankan zona larangan terbang membutuhkan penyebaran militer besar-besaran, termasuk operasi pasukan darat," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Martin Schaefer pada konferensi pers kemarin.

Dalam menghadapi situasi yang sangat rumit dan mengerikan di Suriah saat ini. Schaefer mengatakan, ia tidak melihat kesiapan masyarakat dunia untuk melakukan rencana tesebut. Ia pun menegaskan bahwa Jerman tidak berencana untuk melibatkan militer mereka di Suriah, khususnya dalam operasi pasukan darat.

Sebelumnya, Turki mengajukan ide untuk membetuk zona penyangga dan zona larangan terbang  di Suriah, yang bertujuan untuk melindungi pengungsi di Suriah dekat perbatasan Turki.

Saat ini, lebih dari satu juta pengungsi termasuk 180 ribu dari kota perbatasan utara Suriah Kobani tengah mengungsi di Turki.

Schaefer pun memuji upaya Turki dalam melindungi pengungsi Suriah. Dan, Jerman pun siap memberikan bantuan dalam hal itu.  

Ia menmabahkan, Turki telah menunjukkan keramahan yang besar bagi para pengungsi Suriah. Bahkan, Turki tidak hanya membuka perbatasannya, tetapi juga memberikan perlindungan di wilayah mereka.

"Kami sangat berterima kasih akan hal itu dan ketika Turki membutuhkan bantuan. Kami siap untuk memberikan bantuan tersebut." jelas Scaefer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement