REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Selasa mengatakan, pasukan Rusia mulai ditarik kembali dari Ukraina, tetapi memperingatkan Moskow masih perlu berbuat banyak untuk melihat sanksi dicabut, karena serangan mematikan terus merusak gencatan senjata yang rapuh.
Setelah lebih dari tiga jam pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia Menlu Sergei Lavrov, Kerry meletakkan serangkaian kondisi untuk mencabut sanksi-sanksi atas krisis yang telah membawa hubungan kedua negara surut ke tingkat terendah sejak Perang Dingin.
"Dan pada saat ini ... banyak dari mereka yang terjadi sekarang. Pasukan ditarik kembali, (tetapi) alat-alat berat masih harus ditarik dan perbatasan belum dipantau dengan baik dan aman," kata Kerry kepada wartawan di Paris.
Presiden Rusia Vladimir Putin - akan bertemu Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Milan Jumat - dan Minggu ditarik kembali dari perbatasan Ukraina sejumlah 17,600 tentara yang ditempatkan di sana ketika pasukan Kiev sedang meraih kemenangan yang paling signifikan mereka musim panas ini.
Meskipun ada tanda-tanda tentatif kemajuan dalam konflik beberapa bulan yang telah diklaim menewaskan 3.400 jiwa itu, para pejabat Ukraina terus berbicara keras, dengan terbaru Menteri Pertahanan negara itu bersumpah untuk membangun tentara yang mampu menahan agresi Rusia.
DPR mengkonfirmasi Kepala Garda Nasional Stepan Poltorak, salah satu tokoh militer yang di hormati di Ukraina, sebagai menteri pertahanan dengan mendapat dukungan suara 245:1 pada Selasa pagi (14/10).
Poltorak mengatakan kepada anggota parlemen dalam pidato singkat tetapi agresif, bahwa puncak prioritasnya adalah membangun pertahanan yang handal untuk menghadapi Rusia melalui merek baru tentara yang Kiev berharap untuk dilengkapi dengan persenjataan NATO.
"Ukraina membutuhkan perdamaian, dan hanya angkatan bersenjata mobile modern, terlatih dan dilengkapi dengan baik yang dapat menjamin perdamaian ini," kata seorang militer karir 49 tahun itu.
Tetapi dia juga meminta anggota parlemen untuk memberinya "waktu dan dukungan" - satu imbauan yang dibuat lebih relevan dengan kemampuan parlemen untuk memberhentikan menteri, dalam aturan baru yang berlaku setelah pemilu 26 Oktober.
Ukuran tugas depannya digarisbawahi oleh kekerasan baru di kota pelabuhan selatan Mariupol, di mana penembakan menewaskan tujuh orang di satu acara pemakaman.
Pejabat pertahanan Kiev mengatakan, hari paling mematikan sejak perjanjian gencatan senjata pada 5 September itu juga melihat tujuh tentara kehilangan nyawa mereka dalam serangan sporadis tersebut.