REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Petro Poroshenko akan bertemu di Milan, Jumat (17/10). Mereka akan mendiskusikan mengenai gencatan senjata di Ukraina timur dan menyelesaikan sengketa pasokan gas bumi.
Keduanya akan berbicara empat mata di sela-sela konferensi tingkat tinggi Europe-Asia. Selanjutnya, akan dilakukan juga pembicaraan dengan pemimpin Uni Eropa mengenai sengketa Rusia-Ukraina yang berpotensi memicu kekacauan internasional. Para pemimpin Eropa tiba di Milan, Kamis.
"Rusia harus memperjelas bahwa rencana Minsk dijalankan. Sayangnya, masih banyak kekurangan dan penting untuk membicarakannya," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan, Kamis.
Eropa takut akan keputusan Rusia yang akan menghentikan pasokan gas ke Ukraina karena tunggakan yang belum dibayar. Penghentian pasokan bisa mengganggu aliran gas ke seluruh kawasan saat musim dingin.
Rusia adalah pemasok gas terbesar bagi Eropa. Setengah pasokan gas Uni Eropa berasal dari Rusia yang didapat melalui Ukraina.
"Pertemuan berjalan sangat baik dan kami melihat adanya dukungan yang besar bagi Ukraina," kata Poroshenko, Kamis malam.
Putin memperingatkan Rusia akan emngurangi pasokan gas ke Eropa jika Ukraina mencuri gas dari pipa penyalur demi mencukupi kebutuhannya. Namun, dia berharap hal itu tidak akan terjadi.
"Saya memastikan tdak akan ada krisis yang disebabkan partisipasi Rusia dalam kerjasama energi. Namun, ada risiko transit yang besar," ujar Putin.
Jerman adalah pembeli terbesar gas Rusia di Eropa. Jerman mengeluarkan uang sekitar 15 miliar dolar AS pertahun kepada perusahaan gas nasional Rusia Gazprom. Anggota Uni Eropa, seperti Bulgaria dan Slovakia menggantungkan hampir seluruh kebutuhan gasnya pada Rusia yang diimpor melalui Ukraina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
