Ahad 23 Nov 2014 05:45 WIB

Warga Gaza Menentang Rencana Hamas Lucuti Senjata Pejuang Sipil

Rep: c 02/ Red: Indah Wulandari
Anggota Hamas
Foto: ap
Anggota Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina tidak setuju jika pasukan Hamas melucuti senjatanya serta kelompok pejuang sipil di hadapan tentara Israel.

Hal itu dilontarkan 57 persen warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat karena pemimpin Hamas di Gaza Ismail Haniyeh menegaskan  bersedia untuk melucuti senjata kelompok-kelompok sipil jika tentara Israel juga dilucuti senjatanya.

“Jika Hamas menyerah, tank-tank Israel akan melalui rumah kami lagi seperti saat Intifada,” tegas salah satu warga kota Gaza Abu Kareem dilansir Aljazirah, Sabtu (22/11).

Ayah tiga anak ini menambahkan beberapa tahun lalu ia menentang perlawanan bersenjata. Tapi pandangannya berubah sejak mortir Palestina memaksa mereka meninggalkan Gaza. 

Sejak perang yang memanas beberapa bulan lalu, menurutnya, 51 warga sipil Gaza mendukung  kelompok-kelompok lokal yang bersenjata.  Sebab, perundingan damai antara Israel dan Palestina gagal.

Sementara itu, Hamas mencatat lebih 2.130 warga Palestina tewas dalam pertempuran, 1.800 unit rumah hancur dan 110 ribu  orang masih mengungsi di Gaza. Tercatat pula sebanyak 67 tentara Israel tewas bersama empat warga sipil Israel. 

Guru besar hukum Islam di Gaza Zyad Miqdad mengatakan, ia juga keberatan dengan sikap Hamas yang ingin melucuti senjata kelompok lokal.  Dalam temuan Miqdad, seharusnya masyarakat Palestina bersama-sama harus mempertahankan diri menggunakan semua cara, salah satunya dengan senjata. 

Sebaliknya, pengamat politik  Palestina Ibrahim al-Madhoun meyakini bahawa sekuruh kkelompok pejuang Palestina tidak akan pernah membiarkan pelucutan itu terjadi. 

“Pelucutan hanya dapat terjadi dalam kasus kekalahan dan Palestina dalam perlawanannya belum dikalahkan,” tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement