Ahad 07 Dec 2014 17:27 WIB

Kanada Diintai Wabah Flu Burung

Rep: C14/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).

REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER -- Sebuah peternakan unggas di Provinsi British Columbia, Kanada, diindikasi terkena wabah virus flu burung. Badan Pengawas Makanan Kanada (CFIA) telah menetapkan status karantina bagi peternakan unggas tersebut.

Selain itu, sebanyak 140 ribu unggas dari peternakan tersebut segera dimatikan untuk kemudian dimusnahkan. Demikian seperti dilansir ABC News, Ahad (7/12).

Kepala Urusan Peternakan CFIA, Harpreet Kochhar mengatakan, status karantina tersebut untuk mencegah tersebarluasnya virus flu burung ke sejumlah peternakan lain. Harpreet juga membantah, persebaran virus flu burung di luar kendali pemerintah setempat.

"Namun melihat banyaknya jumlah peternakan di wilayah ini, kami berupaya karantina ini maksimal. Sebab, virus flu burung sangat mudah tersebar," kata Harpreet Kochhar.

Sampai kini, sudah ada delapan negara yang mengumumkan larangan impor daging unggas asal Kanada. Virus flu burung pertama kali terdeteksi di Kanada sepekan yang lalu. Tepatnya, di sebuah peternakan yang memelihara sekitar tujuh ribu ekor ayam di Chilliwack, Kanada. Sekitar seribu ekor ayam mati akibat terjangkit virus flu burung di peternakan tersebut.

Pihak otoritas setempat menyatakan, sampai kini belum ada orang yang diduga terjangkit virus flu burung. Menurut Harpreet, penanggulangan virus flu burung terutama dilakukan pada pemusnahan seketika bagi unggas yang terjangkit.

Lebih jauh, Harpreet belum bisa memastikan sumber penyebaran infeksi flu burung. Namun, dia menuturkan adanya kemungkinan bahwa migrasi burung-burung yang melintasi Kanada ikut membawa dan menyebarkan virus flu burung ke sejumlah peternakan di Kanada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement