REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Tim penyelidik jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 akan mencoba merekonstruksi pesawat tersebut. Pecahan-pecahan pesawat yang dibawa dengan truk telah tiba di pangkalan militer Gilze-Rijen di Belanda, Selasa (9/12).
Dari hasil rekonstruksi tim dewan keamanan nasional akan menentukan penyebab pasti jatuhnya pesawat yang menewaskan 298 orang tersebut. Proses rekonstruksi akan memakan waktu berbulan-bulan.
Laporan akhir penyebab jatuhnya pesawat diperkirakan rampung pada pertengahan 2015. Tugas tersebut tidak mudah mengingat bagian-bagian pesawat telah hancur dilalap api.
"Ada beberapa bagian yang hilang. Kendati begitu, menurut kami jumlah puing yang kami miliki cukup," ujar Kepala Dewan Keamanan Tjibbe Joustra dikutip Reuters.
Penyelidikan kriminal juga tengah dilakukan oleh jaksa penuntut umum Belanda di 11 negara untuk mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab. Sebanyak dua pertiga penumpang MH17 tujuan Kuala Lumpur itu adalah warga Belanda.
Puluhan kerabat korban menonton iring-iringan delapan truk besar yang membawa puing menuju pangkalan militer. Truk-truk tersebut dikawal polisi.
Polisi Belanda menolak permintaan kerabat korban yang meminta agar penyelidikan diambil alih oleh PBB. Polisi mengatakan penyelidikan telah melibatkan pejabat dari 11 negara.