REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia kembali alirkan gas ke Ukraina pada Selasa (9/12). Pengaliran gas kembali, dilakukan setelah sebelumnya mereka menghentikan aliran selama enam bulan. Juru bicara perusahaan penyalur gas Ukrtransgaz Maxim Belyavsky mengatakan, Ukraina telah menerima gas dari Rusia.
"Volume impor sekitar 43,5 juta meter kubik per hari," ungkapnya seperti dikutip Reuters.
Ia menambahkan, kebutuhan akan mengalir melalui pipa Belarusia pada 11 Desember. Menteri Energi Ukraina Voldymyr Demchyshyn mengatakan, Ukraina selama ini mengkonsumsi rata-rata sekitar 200 juta meter kubik per hari selama musim dingin.
Sekitar 55 juta diantaranya berasal dari produk dalam negeri, 120 juta dari cadangan dan sisa arus balik pasokan dari negara-negara Uni Eropa. Dengan hubungan yang memburuk karena pertempuran di Ukraina timur, Rusia bersikeras mengatakan bahwa Ukraina harus membayar gas dimuka untuk persediaan baru selama musim dingin. Kekurangan pembayaran ditunda hingga setelah cuaca dingin.
Perusahaan energi negara Ukraina Naftogaz mentransfer uang muka sebesar 378 ribu dolar untuk perusahaan Rusia Gazprom. Uang tersebut untuk pembayaran satu miliar meter kubik (bcm) gas Rusia pada Desember.
Cadangan gas Ukraina telah jatuh lebih dari 20 persen sejak Oktober menjadi 13,3 bcm pada 6 Desember. Gazprom menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa pengiriman gas, telah kembali dilakukan ke Ukraina mulai pukul 07.00 waktu setempat.
Menteri Energi Rusia pada Senin (8/12), mengatakan perlu membeli setidaknya empat miliar meter kubik gas pada musim dingin ini. Jumlah tersebut untuk memastikan kelancaran distribusi gas Rusia ke Eropa. Pembayaran gas ke Rusia dan upaya mendukung mata uang hryvnia memaksa Ukraina menarik mata uang asing, yang telah jatuh ke level terendah dalam 10 tahun.
Ini berarti Dana Moneter Internasional perlu meningkatkan dana hingga 17 miliar untuk program bailout yang tengah berlangsung. Untuk itu IMF datang mengunjungi Kiev pada Selasa. Mereka berencana memulai putaran baru pembicaraan dengan pemerintah baru. Pemerintah baru telah berjanji untuk memperkenalkan berbagai reformasi termasuk ke sektor gas, dalam pertukaran untuk pembiayaan internasional.