REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Aktivis Pakistan Malala Yousafzai mengatakan ia akan mengejar karirnya di bidang politik. Ia berkata mungkin akan bercita-cita menjadi perdana menteri Pakistan, setelah menyelesaikan studinya di Inggris.
Berbicara pada BBC menjelang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada Rabu (10/12), Malala mengatakan ia terinspirasi oleh Benazir Bhutto. Benazir Bhutto merupakan wanita yang dua kali menjabat sebagai perdana menteri Pakistan.
"Saya ingin melayani negara saya dan mimpi saya adalah bahwa negara saya menjadi negara maju dan saya ingin setiap anak mendapatkan pendidikan," kata Malala.
"Jika ingin melayani negara paling baik melalui politik dan menjadi perdana menteri, maka saya pasti memilih itu," tambahnya.
Malala mendapatkan penghargaan bersama dengan penggerak kampanye hak-hak anak di India, Kailash Satyarthi. Ia merupakan penerima nobel termuda. Malala mengatakan, merupakan sebuah kehormatan besar baginya untuk meraih penghargaan tersebut. Ia menambahkan, Nobel Perdamaian sangat penting baginya dan memberinya harapan, keberanian dan membuatnya lebih kuat.