Selasa 16 Dec 2014 06:39 WIB

PM Australia Siapkan Investigasi Khusus Penyanderaan Sydney

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Erdy Nasrul
 Seorang polisi bersenjata lengkap mengamankan sejumlah warga yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)
Seorang polisi bersenjata lengkap mengamankan sejumlah warga yang berhasil melarikan diri dari penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Senin (15/12). (AP/Rob Griffith)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott, bakal melakukan pertemuan dengan Komite Keamanan Nasional Australia terkait penyelesaian kasus penyanderaan di Kafe Lindt, Sydney, Selasa (16/12).

Pertemuan itu akan mengevaluasi dan memberikan dukungan kepada Kepolisian News South Wales (NSW) terkait penyelesaian kasus tersebut.Dalam kesempatan yang sama, Abbott mengungkapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya dua sandera dalam upaya mengakhiri drama penyanderaan tersebut.

Abbott pun mengaku telah menerima laporan soal kondisi terkini dari penyanderaan di pusat bisnis Sydney tersebut. ''Pada dini hari ini, saya telah menerima laporan dari Kepala Pemerintahan (Premier) New South Wales Mike Baird, Kepala Kepolisian New South Wales Police, Andrew Scipione, dan juga Kepala Kepolisian Federal Australia, Andrew Colvin. Badan-badan agensi persemakmuran akan membantu semua upaya penyelesaian kasus yang dibutuhkan oleh aparat berwenang New South Wales,'' kata Abbott beberapa jam usai berakhirnya drama penyanderaan di Sydney tersebut, seperti dikutip The Guardian, Selasa (16/12).

Kepala kepolisian NSW, Andrew Scipione, menyebutkan setidaknya ada tiga korban tewas dari penyanderaan di kawasan bisnis terkemuka di Sydney tersebut, termasuk pelaku yang diidentifikasi bernama Man Haron Monis (49 tahun). Monis tewas di rumah sakit usai terlibat adu tembak dengan pihak kepolisian.

 

Sementara dua korban tewas lainnya merupakan sandera, yaitu seorang pria berusia 38 tahun dan wanita berusia 34 tahun. Kedua sandera ini dinyatakan tewas di rumah sakit. Selain itu ada empat korban luka-luka, salah satu termasuk personil polisi yang mengalami luka di bagian wajah lantaran terkena serpihan proyektil peluru.Secara total, lanjut Scipione, ada 17 sandera yang ditahan pada saat itu.

Scipione menyebutkan, salah satu keputusan yang membuat Polisi langsung melakukan penyergapan karena terdengar suara tembakan dari dalam kafe. Suara tembakan itu terjadi pada Selasa (16/12) dini hari. ''Sekali lagi, penyergapan itu terjadi karena kami mendengar ada tembakan dari dalam lokasi kejadian perkara. Pada saat itu, kami juga sadar ada beberapa orang terluka di dalam. Kami pun akhirnya bisa melewati masa-masa kritis tersebut,'' kata Scipione dalam keterangan pres yang dikutip The Guardian.

Scipione menambahkan, aksi di Kafe Lindt ini merupakan aksi yang dilakukan seorang diri oleh Monis. Namun, kepolisian NSW masih akan melakukan investigasi lanjutan atas kasus ini. ''Kami harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana dan di dalam kafe. Sekarang bukan waktunya untuk menduga-duga atau mengembangkan teori tertentu. Kami akan bekerja berdasarkan fakta dan nantinya kami akan mempublikasikan hasil temuan kami,'' lanjut Scipione.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement