REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Salah seorang pelaku penyanderaan di Cafe Sydney merupakan kelahiran Iran, Selasa (16/12). Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan ia terpengaruh oleh aksi ekstrimis dan tidak stabil secara mental.
''Ia punya catatan panjang dengan kejahatan kriminal, terpengaruh dan tidak stabil secara mental,'' kata Abbott, dikutip AFP. Menurutnya, aksi membuka jubah terkait dengan simbol kematian sekte di ISIS.
Pelaku berusia 50 tahun dan dikenal sebagai Man Haron Monis. Ia menyandera 17 orang di kafe Lindt di pusat Sydney. Ia tewas ketika polisi SWAT menyerangnya. Dua sandera juga dilaporkan tewas.
Abbott mengatakan hal yang sama dengan pihak berwenang. Menurutnya, pria tersebut telah melakukan banyak catatan kriminal.
''Kita tahu dia mengirim surat ofensif pada keluarga tentara Australia yang terbunuh di Afganistan, ia didakwa bersalah karena ini,'' kata dia. Pria tersebut juga pernah mengunggah materi ektrim ke dunia maya.
Akhir kata, Abbott memuji kerja polisi yang mengakhiri penyanderaan. Sehingga, tambahnya, masyarakat bisa tenang karena hukum dan keamanan di Australia sangat responsif terhadap aksi terorisme.
''Ada pelajaran yang di dapat,'' kata Abbott. Meski demikian, tambahnya, akan butuh waktu untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi di Martin Place dan alasannya.