REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dunia menyambut normalisasi hubungan Amerika Serikat dan Kuba, termasuk Eropa dan Amerika Selatan.
Di Amerika Selatan, lima negara anggota blok Mercosur yang tengah bertemu di Argentina menyambut gembira kabar tersebut.
"Kita tengah melalui hari yang bersejarah," kata Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang adalah sekutu utama Kuba, pada pertemuan di Argentina itu.
Maduro lalu menyebut ini sebagai kemenangan moral Fidel Castro. Dia juga menggarisbawahi peran Paus Fransiskus.
"Ini berkat peran beliau, dan ini adalah kado terbaik untuk ulang tahunnya," kata dia merujuk hari ulang tahun ke-78 Paus Fransiskus.
Di Bogota, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengungkapkan salutnya atas keberanian para pemimpin AS dan Kuba dalam lebih jauh mewujudkan mimpi benua Amerika akan hadirnya perdamaian mutlak di benua ini.
Menteri Luar Negeri Chile Heraldo Munoz menyambut langkah ini dengan berkata, "Ini adalah awal dari akhir Perang Dingin di Amerika."
Di Eropa, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo menyebut langkah kedua negara benua Amerika itu sebagai signifikansi besar.
"Masa depan ini hanya bisa dibangun dalam basis menghormati demokrasi dan hak asasi manusia," kata dia seperti dikutip AFP.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menilai terobosan ini sebagai kabar yang sangat baik di masa yang penuh dengan konflik ini.
Di pusat kota Havana, rakyat Kuba tumpah ruah ke jalan untuk merayakan kabar ini dengan menyuarakan harapan bahwa terobosan ini akan mengantarkan kepada kebangkitan ekonomi negara ini.
"Ini kabar yang amat penting yang akan menentukuan nasib hidup kita," kata pelayan kafetaria berusia 52 tahun, Ernesto Perez.
Namun banyak juga yang kecewa dan marah, seperti terjadi di Little Havana, Miami, Amerika Serikat.
"Ini pengkhianatan. Pembicaraan (mengenai normalisasi hubungan AS-Kuba) itu hanya akan menguntungkan Kuba," kata Carlos Munoz Fontanil seperti dikutip AFP.
Sejumlah politisi Republik dan Demokrat di Washington juga berpandangan sama. Mereka memperingatkan bahwa Kongres akan memblok upaya melepaskan embargo perdagangan ke Kuba.
"Gedung Putih telah menyerahkan segalanya dan mendapatkan sedikit," kata Senator Republik Marco Rubio seraya menyebut pembicaraan normalisasi itu tidak jelas.