Senin 21 Mar 2016 19:27 WIB

Detik-Detik Jelang Pertemuan Obama-Castro

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Raul Castro
Foto: AP
Raul Castro

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dijadwalkan bertemu dengan Presiden Kuba, Raul Castro, Senin (21/3). Ini akan jadi pertemuan keempat mereka sejak AS berusaha mengembalikan hubungan diplomatik dengan Kuba.

Pertemuan para presiden ini sebelumnya tidak pernah terbayangkan sebelum 15 bulan lalu keduanya sepakat mengakhiri era Perang Dingin yang sudah berjalan lima dekade. Keduanya punya perbedaan mendalam menuju pembangunan kembali hubungan bilateral.

Obama dalam tekanan karena kritik dari tanah airnya untuk menekan pemerintahan komunis Kuba agar lebih terbuka. Baik dalam perbedaan pendapat dengan lawan-lawan politiknya juga dalam ekonomi.

Para penasihat mengatakan, Obama akan mendorong lebih banyak reformasi ekonomi dan akses yang lebih baik pada internet di Kuba. Pemerintah AS berharap perubahan akan terjadi pada kongres Partai Komunis.

Obama juga berjanji untuk berbicara soal kebebasan berbicara dan berkumpul di Kuba. "Saya akan mengangkat isu itu langsung dengan Presiden Castro," kata dia pada kelompok pemberontak Kuba, Ladies in White yang dibentuk istri-istri para tahanan politik Kuba.

Dalam hal embargo, Obama telah mendesak Kongres untuk mengakhiri embargo AS pada Kuba yang sudah berusia 54 tahun. Namun ditolak oleh para pimpinan Partai Republik. Dalam kunjungan ke Kuba kali ini, Obama mengajak para pejabat terpilih dari Demokrat dan Republik dan berharap Kongres berubah pikiran setelah pilpres AS 8 November, mendatang.

Saat diarak di jalanan Havana, salah satu penduduk Kuba berteriak, 'Turunkan Embargo!'. Obama meresponnya dengan mengangkat tangan kanannya.

Pada Selasa, Obama akan memberikan pidato siaran langsung di televisi Kuba. Ia juga akan menghadiri sebuah pertandingan Liga Utama Baseball antara Tampa Bay Rays dan tim nasional Kuba.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement