REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Pemerintah Kuwait mengutuk serangan 'teroris' terhadap penjaga perbatasan Saudi yang menewaskan tiga petugas keamanan dan melukai dua orang lainnya, sementara memuji kewaspadaan penjaga perbatasan Saudi dalam menjaga keamanan dan stabilitas.
"Dewan Menteri mengutuk serangan teroris yang terjadi kemarin melawan salah satu patroli penjaga perbatasan di wilayah perbatasan utara Kerajaan Arab Saudi," menewaskan tiga prajurit dan melukai dua lainnya, kata Menteri Negara Urusan Kabinet Sheikh Mohammad Abdullah Al -Sabah dalam satu pernyataan setelah pertemuan mingguan pemerintah pada Rabu (7/1).
Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri Sheikh Jaber Mubarak Al-Hamad Al-Sabah, memuji kewaspadaan penjaga perbatasan Saudi dalam menjaga keamanan dan stabilitas Kerajaan. Sheikh Mohammad juga menggarisbawahi 'upaya serius' yang diberikan oleh Arab Saudi terhadap penghapusan terorisme.
Kabinet, lanjutnya, menganggap serangan terhadap penjaga perbatasan Saudi sebagai serangan terhadap semua negara Dewan Kerja sama Teluk (GCC), dan menegaskan kembali penolakan terhadap segala bentuk terorisme.
Kabinet, kata Sheikh Mohammad, menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan berharap cepat sembuh bagi yang terluka. Sementara itu, kabinet menyuarakan bantuan untuk hasil tes medis yang telah dijalani Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz.