Selasa 27 Jan 2015 13:07 WIB

Indonesia-Malaysia Intensifkan Persoalan Perbatasan Laut

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, KINABALU -- Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Anifah bin Aman Selasa (26/1).

Dalam pertemuan selama satu jam tersebut keduanya membahas sejumlah isu. Diantaranya perbatasan wilayah, buruh migran Indonesia dan pendidikan anak WNI di Malaysia.  Salah satu yang disepakati dan akan ditindaklanjuti adalah persoalan perbatasan laut.

"Pembicaraan intensif akan dilakukan dengan keduanya mengenai perbatasan wilayah laut," ujar dia.

Rencananya kedua negara akan melanjutkan pembicaraan batas wilayah pada pekan kedua Februari 2015.

Selain batas wilayah Retno juga membicarakan buruh migran illegal di Malaysia. Ia mengatakan berkejaran dengan waktu terkait persoalan tersebut.  Pasalnya, Malaysia memiliki program 6P yakni pendaftaran, pemutihan, pengampunan, pemantauan, dan pengusiran untuk warga asing ilegal yang berada di negaranya.

Celakanya, tahun ini adalah tahun terakhir untuk proses pengusiran. Karena itu, ia mengupayakan agar bisa dilakukan negsiasi agar deportasi tidak dilakukan.

"Kami mengusahakan WNI ilegal tidak dideportasi, karena kalau dideportasi mereka akan di blacklist dan selama lima tahun tidak boleh datang ke Malaysia," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Anifa Bin Aman mengatakan ingin segera melakukan perundingan tentang perbatasan.

"Kami memiliki political will untuk melakukan perundingan perbatasan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement