REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Komandan militer NATO dan para pejabat pemerintahan Barack Obama tampaknya cenderung untuk mendukung keputusan guna mengirimkan senjata pertahanan diri kepada pasukan Kiev yang memerangi pasukan separatis pro Rusia di Ukraina timur, menurut laporan The New York Times, Ahad (1/2).
Sekalipun Presiden Obama belum memutuskan apakah akan mengirimkan "bantuan mematikan", pemerintahannya menjajaki isu tersebut setelah adanya peningkatan pertempuran antara Kiev dan kelompok pemberontak yang didukung Kremlin, menurut The Times.
Komandan militer NATO Jenderal Philip Breedlove sekarang mendukung keputusan untuk mengirimkan senjata pertahanan diri kepada pasukan Kiev, dan Menteri Luar Negeri John Kerry terbuka untuk melakukan perundingan baru tentang upaya pengiriman bantuan mematikan kepada pasukan Ukraina.
Amerika Serikat telah menuduh Rusia melakukan perang di Ukraina namun sejauh ini juga menghapus pilihan untuk mengirimkan senjata ke Kiev. Gedung Putih bersikeras untuk membatasi bantuan Amerika Serikat terbatas pada bantuan "tidak mematikan" yang meliput alat pelindung tubuh, peralatan kesehatan dan radar untuk mendeteksi mortar.
"Sekalipun fokus kami tetap pada upaya untuk mewujudkan sebuah solusi melalui cara diplomasi, kami selalu mengevaluasi opsi-opsi yang lain yang akan membantu menciptakan ruang untuk menegosiasikan sebuah solusi untuk krisis ini," kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Bernadette Meehan kepada The New York Times.
Namun dengan sanksi ekonomi yang tampaknya hanya memberikan dampak sedikit pada Rusia, isu mengenai persenjataan untuk mempertahankan diri itu telah kembali dibahas. Rusia telah secara luas dituduh mendukung gerakan separatis sehingga pengiriman bantuan mematikan kepada pasukan pro-Kiev dapat meningkatkan ketegangan konflik.