Kamis 12 Feb 2015 08:35 WIB
Penembakan Muslim Amerika

Pembunuhan Mahasiswa Muslim Diyakini tak Hanya Dipicu Parkir

Rep: C16/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polisi Chapel Hill menyelidiki penembakan di Summerwalk Circle in Chapel Hill pada Selasa (10/2) waktu setempat.
Foto: newsobserver.com
Polisi Chapel Hill menyelidiki penembakan di Summerwalk Circle in Chapel Hill pada Selasa (10/2) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, NORTH CAROLINA -- Tiga mahasiswa Muslim Amerika ditemukan tak bernyawa setelah diduga ditembak di sekitar wilayah hunian kampus di Chapel Hill, Carolina Utara.  Kepolisian setempat menyatakan penyelidikan awal menunjukan penembakan tiga mahasiswa tersebut dipicu sengketa parkir.

Abu-Salha, orangtua salah satu korban, mengaku sulit mempercayai motivasi pembunuhan terhadap anaknya hanya karena semata permasalahan parkir. Melalui jejaring sosial, ia mengungkapkan kalau pembunuhan tersebut menurutnya didasari rasa benci.

"Kejadian ini bukan sengketa parkir, ini adalah kejahatan karena kebencian. Pria ini membawa anakku dan suaminya sebelumnya, lalu ia berbicara dengan mereka dengan membawa pistol di pinggangnya, mereka berdua tidak nyaman dengan pria tersebut, namun mereka tidak mengira akan berakhir sejauh ini," kata Abu Salha melalui jejaring sosial twitter.

Abu Salha mengaku kerap mendengar putrinya bercerita mengenai seseorang pria tetangga mereka yang disebutnya terlihat "penuh benci".  Putrinya juga menceritakan kalau tetangga pembenci tersebut pernah terlihat beberapa kali membawa senjata di balik tali pinggangnya. Tidak disebutkan secara jelas apakah pria itu itu adalah Hiks.

Sebelumnya, situs resmi kepolisian Chapel Hill mengatakan motivasi pembunuhan yang dilakukan Craig Stephen Hiks, 46 tahun, karena terlibat permasalahan parkir dengan ketiga korban, yakni Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Mohammad (21), dan saudari Deah, Razan Mohammad Abu-Salha (19).

 

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kejahatan itu dimotivasi oleh sengketa parkir dengan tetangganya tersebut," tulis situs tersebut dilansir Aljazeera, Rabu (11/2).

Lebih jauh lagi aparat kepolisian mengatakan adanya kemungkinan motivasi kebencian dari pelaku terhadap korban. "Kami memahami adanya kekhawatiran tentang kemungkinan bahwa ini adalah motivasi kebencian," kata pihak kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement