Jumat 13 Feb 2015 09:09 WIB
Penembakan Muslim Amerika

Hukuman Berat, Jika Terbukti Chapel Hill Kejahatan SARA

Rep: ratna ajeng tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Craig Stephen Hick dan tiga korban penembakan
Foto: ecolibero
Craig Stephen Hick dan tiga korban penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, WINSTON -- Abu Salha, ayah dua korban berbicara pada ribuan pelayat yang menghadiri pemakaman korban pembunuhan Chapel Hill Kamis (12/2). Abu Salha berbicara pada pelayat di sebuah masjid di Raleigh.

Dia meminta Obama agar FBI bersikeras menyelidiki kasus ini sebagai kejahatan rasial. "Kejahatan ini harus dituliskan karena kebencian. Jika mereka tidak mendengarkan dengan serius, saya akan berteriak," ujar Abu Salha.

Keluarga Korban tidak ingin membalas dendam atau peduli dengan hukuman yang diterima Hicks. Mereka hanya memastikan pemuda lainnya di AS tidak akan mendapatkan kekerasan yang sama.

Ketika FBI menetapkan kejahatan karena dimotivasi kebencian dan prasangka terhadap ras, agama, etnis, disabilitas, jenis kelamin atau orientasi seksual maka akan mendapatkan hukuman yang berat.

Menurut statistik FBI, lembaga penegak hukum AS melaporkan pada 2013 sekitar 6.900 pelanggaran termotivasi karena prasangka. Dari jumlah tersebut, 165 pelanggaran karena prasangka pada Muslim tetapi tidak ada kasus pembunuhan.

Muslim di Amerika Serikat khawatir insiden ini tanda adanya peningkatan ancaman terhadap komunitas mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Pembunuhan ini juga telah memunculkan tagar #MuslimLivesMatter di media sosial sebagai bentuk dukungan pada korban Chapel Hill.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement