Jumat 13 Feb 2015 13:53 WIB

Bank Dunia Kucurkan Bantuan Dana untuk Ukraina

Ukraina
Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Bank Dunia pada Kamis mengatakan siap untuk menyediakan hingga dua miliar dolar AS bantuan keuangan kepada Ukraina yang dilanda konflik tahun ini, sebagai bagian dari paket dukungan internasional.

"Hari ini saya mengumumkan bahwa Bank Dunia siap untuk berkomitmen hingga dua miliar dolar AS pada 2015, mendukung rakyat Ukraina dalam menghadapi tantangan ekonomi, keuangan, dan geopolitik saat ini," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam sebuah pernyataan.

Janji Bank Dunia itu diberikan beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata antara Ukraina dan separatis pro-Rusia diumumkan di Minsk. Pada Kamis pagi, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengumumkan kesepakatan awal dana talangan baru empat tahun untuk Ukraina senilai 17,5 miliar dolar AS.

Lagarde mengatakan bahwa, secara total, Ukraina akan menerima bantuan keuangan 40 miliar dolar AS selama empat tahun, termasuk pinjaman dari sumber-sumber lain seperti Bank Dunia. "Bank bekerja sama dengan IMF," kata pemberi pinjaman pembangunan itu.

Tawaran bantuan keuangan IMF dan Bank Dunia, keduanya memerlukan persetujuan oleh dewan mereka masing-masing. Bank mengatakan bantuan baru akan mencakup dukungan anggaran untuk reformasi, terutama di sektor gas dan perbankan, serta proyek-proyek investasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan infrastruktur publik, serta fokus pada melindungi warga miskin dan memerangi korupsi.

"Kami berharap kesepakatan hari ini di Minsk dan kesepakatan IMF dengan Ukraina akan membuka jalan bagi lingkungan ekonomi dan pembangunan yang lebih stabil untuk kepentingan rakyat Ukraina," kata Kim.

Setelah perundingan maraton di ibukota Belarusia, Minsk, Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat dengan para pemimpin Ukraina, Prancis dan Jerman untuk melakukan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung selama 10-bulan antara Ukraina dan pemberontak pro-Rusia, dimulai pada Ahad.

Setidaknya 5.300 orang tewas dan satu juta telah terusir dari rumah mereka karena pertempuran. Dilanda perang dan korupsi, pemerintah pro-Barat Ukraina sedang berjuang untuk melaksanakan reformasi hukum dan ekonomi yang akan membantu mengarahkan bekas republik Soviet itu keluar dari lingkup pengaruh Rusia dan menjadi institusi Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement