Ahad 15 Feb 2015 07:27 WIB

Mahasiswa Muslim yang Ditembak di AS Ternyata Keturunan Palestina

Rep: c84/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang wanita melihat bunga yang diletakan untuk mengenang tiga mahasiswa muslim korban penembakan, di Universitas North Carolina, Chapel Hill, Rabu (11/2) waktu setempat. (REUTERS/Chris Keane)
Seorang wanita melihat bunga yang diletakan untuk mengenang tiga mahasiswa muslim korban penembakan, di Universitas North Carolina, Chapel Hill, Rabu (11/2) waktu setempat. (REUTERS/Chris Keane)

REPUBLIKA.CO.ID, NORTH CAROLINA -- Pemerintah Palestina mengatakan ingin bergabung melakukan penyelidikan atas meninggalnya tiga mahasiswa Muslim Amerika Serikat (AS) di North Carolina. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina menyampaikan hal ini lantaran ketiganya adalah keturunan Palestina.

Polisi Chapel Hill dan FBI sendiri sedang menyelidiki insiden yang menewaskan Deah Barakat, Yusor Mohammad Abu-Salha, dan Razan Mohammad Abu-Salha pada Selasa di sebuah kompleks perumahan dekat University of North Carolina, seperti dilansir Washington Post, Ahad (15/2).

Para pejabat Palestina mengatakan Craig Hicks, pelaku penembakan sebagai seorang ekstrimis yang rasis dan penuh kebencian.

"Kami menganggapnya sebagai indikasi serius dari pertumbuhan rasisme dan ekstrimisme agama yang merupakan ancaman langsung bagi kehidupan ratusan ribu warga Amerika yang beragama Islam," kata kementerian luar negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Palestina meminta kepolisan AS untuk melakukan penyelidikan serius dan memberikan izin bagi negaranya untuk terlibat dalam penyelidikan.

Tak hanya Palestina, Kedutaan Besar Yordania di AS juga sedang memantau kasus ini. Hal ini dilakukan mengingat korban tewas juga memiliki kewarganegaraan Yordania. Alia Bouran, duta Yordania untuk AS, pergi ke North Carolina pada Jumat untuk bertemu dengan keluarga korban dan menyatakan simpati dari Raja Yordania Abdullah II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement