REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Perusahaan gas negara Rusia Gazprom mulai memasok gas secara langsung ke Ukraina timur. Pengiriman dilakukan setelah pemimpin separatis proRusia mengatakan Ukraina telah menghentikan pasokan.
"Pada 19 Februari Gazprom mengirim gas ke Ukraina termasuk melalui stasiun pengukuran gas Prokhorovka dan Platovo sebesar 12 juta meter kubik setiap 24 jam," ujar Direktur Gazprom Alexei Miller, dikutip kantor berita RIA Novosti, Jumat (20/2).
Prokhorovka berada di perbatasan Rusia dan Lugansk yang dikuasai pasukan separatis. Sedangkan Platovo berada di perbatasan Rusia dan Donetsk.
Miller mengatakan pengiriman itu dilakukan berdasarkan kontrak penjualan dan pembelian antara Gazprom dengan Naftogaz milik Ukraina. Dia tidak merinci lebih detil.
Pemimpin separatis di Lugansk mengonfirmasi informasi tersebut kepada RIA Novosti.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, dilansir dari Channel News Asia mengatakan pertemuan pemerintah, Kamis (19/2), mengizinkan Rusia mengirim bantuan kemanusiaan dalam bentuk pasokan gas di wilayah yang dikuasai separatis. Dia telah memerintahkan kementerian energi berkoordinasi dengan Gazprom.