Sabtu 28 Feb 2015 06:57 WIB

Militer AS Akhiri Tugas Atasi Ebola di Liberia

Anggota Militer AS (ilustrasi)
Foto: WIRED
Anggota Militer AS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Militer Amerika Serikat secara resmi mengakhiri tugas memerangi Ebola di Liberia, Kamis (26/2). Masa tugas militer AS berakhir beberapa bulan lebih awal dari yang diharapkan.

Dengan penurunan jumlah penderita baru Ebola, semakin banyak pusat pengobatan penanganan penyakit menular itu kosong dan tugas bantuan asing mereda.

"Sementara misi militer skala besar kita telah berakhir, penanggulangan penghapusan ebola hingga nol akan terus berlanjut," kata komandan misi Ebola pasukan AS Mayor Jenderal Gary Volesky.

Pasukan dikerahkan untuk mendukung misi penanggulangan Ebola internasional yang dipimpin US Agency for International Development. Operasi ini awalnya diperkirakan berlangsung antara sembilan dan 12 bulan.

Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungan selama krisis ketika bertemu anggota parlemen AS dalam kunjungannya ke Washington, Kamis.

Selama mengemban misi mereka, tentara AS membangun pusat perawatan, menyiapkan laboratorium pengujian bergerak, dan menyediakan transportasi serta memberikan dukungan logistik.

Pasukan AS itu akan ditarik dari Liberia dalam beberapa pekan mendatang. Namun, lebih dari 100 tentara akan tetap berada di negara itu selama beberapa bulan untuk memantau perkembangan ebola.

AS meluncurkan tugas tersebut lima bulan lalu dengan mengerahkan lebih dari 2.800 tentara saat Liberia terkena dampak terburuk wabah ebola. Hampir 10 ribu orang dilaporkan meninggal akibat ebola di Liberia, Sierra Leone dan Guinea tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement