Senin 09 Mar 2015 04:26 WIB

Markas PBB di Mali Diserang, Tiga Orang Tewas

Rep: c85/ Red: Angga Indrawan
Pasukan di Mali
Pasukan di Mali

REPUBLIKA.CO.ID, MALI -- Tiga orang tewas termasuk seorang personel tentara perdamaian PBB, serta 14 orang luka-luka dalam sebuah serangan roket di sebuah markas PBB di Republik Mali, Afrika Barat, Ahad (8/3).

Berdasarkan keterangan Juru Bicara misi perdamaian PBB di Mali, Olivier Salgado, dalam serangan tersebut tercatat lebih dari 30 roket dan peluru menghantam markas PBB dan menewaskan seorang tentara PBB serta dua anak sipil.

Serangan itu terjadi sehari setelah seorang pria bersenjata bertopeng menembakkan peluru ke sebuah restoran dan bar di ibukota Mali, Bamako hingga menewaskan lima orang, termasuk seorang berkewarganegaraan Prancis dan Belgia.

Sebuah kelompok yang dibentuk oleh pemimpin ekstremis Aljazair Moktar Belmoktar mengaku bertanggung jawab atas ledakan di ibukota Mali. Belmoktar mengatakan itu adalah serangan pembalasan "terhadap kafir Barat yang telah menyinggung nabi kita" dan sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang pemimpin kelompok Al Mourabitoun dalam operasi militer Perancis-Mali.

Klaim tanggung jawab dilakukan di situs berita Mauritania Al-Akhbar yang sering menerima pesan dari ekstrimis Mali. Al Mourabitoun sendiri adalah kelompok jihad Mali utara yang bersekutu dengan al Qaeda.

Serangan berdarah di La Terrasse, restoran dan bar yang populer di kalangan warga asing, mengguncang negara Mali. Selain mereka yang tewas, sembilan orang lainnya terluka dan termasuk dua ahli untuk misi PBB. Keduanya tentara Swiss dan telah diterbangkan ke Senegal untuk perawatan.

Perlu diketahui, ekstrimis Islam menguasai Mali utara pada 2012 dengan tujuan memberlakukan hukum Syariah di negara tersebut. Sedangkan pasukan Perancis memimpin operasi militer sejak awal 2013. Sebagian besar dari mereka dibunuh oleh ekstrimis dari daerah yang telah dikendalikan di utara-timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement