REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO - Kelompok bersenjata menewaskan sedikitnya 31 orang di Mali tengah pada Jumat (3/12) ketika mereka menembaki sebuah bus berpenumpang yang hendak menuju pasar, kata otoritas. Itu merupakan serangan mematikan terbaru di sebuah kawasan yang diguncang pemberontakan kekerasan.
Bus diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal saat melaju dari desa Songo menuju pasar di Bandiagra yang berjarak 10 km. Demikian kata wali kota terdekat Bankass Moulaye Guindo.
"Kelompok bersenjata menembaki kendaraan itu, menggembosi ban dan menembaki orang-orang," katanya.
Guindo dan pejabat setempat lainnya, yang enggan identitasnya disebutkan, mengungkapkan sedikitnya 31 orang dipastikan tewas dan banyak lainnya yang mengalami luka atau hilang. Desa Songo terletak di pusat daerah Mopti, yang menjadi episentrum kekerasan pemberontakan yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS.
Sebuah catatan keamanan internal yang dibagikan oleh sumber menyebutkan responden pertama di lokasi kejadian menemukan 25 jasad hangus di dalam kendaraan. Gambar yang viral di media sosial memperlihatkan bangkai bus dipenuhi jasad yang masih berasap. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut secara independen.
Kekerasan jihadis di seluruh kawasan Sahel Afrika meningkat, menewaskan ribuan orang dan menyebabkan jutaan orang di seluruh Mali, Burkina Faso, dan Niger mengungsi.