REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah menjadi eksportir senjata terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Rusia. Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan, Cina menyalip Jerman, Perancis, dan Inggris dalam mengekspor senjata antara 2010-2014. Cina sekarang menyumbang sekitar 5 persen dari ekspor senjata di dunia.
Tiga negara Asia yakni Pakistan, Bangladesh, dan Myamnar menyumbang lebih dari dua pertiga dari ekspor mereka. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut juga memiliki 18 negara di Afrika sebagai klien selama periode lima tahun. Menurut penelitian, data tersebut mencerminkan volume pengiriman senjata bukan nilai penawaran.
Ekspor senjata di Cina meningkat 143 persen dalam lima tahun sampai 2014 dibanding lima tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor senjata Jerman turun 43 persen, Perancis turun 27 persen dalam rentang waktu yang sama.
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan 16 persen dari volume senjata yang ditransfer ke seluruh dunia. Meskipun lompatan besar Cina di peringkat global cukup tinggi, masih ada kesenjangan yang cukup besar antara volume ekspor dari dua eksportir senjata AS dan Rusia.
AS menyumbang 31 persen dari ekspor senjata di dunia, sementara Rusia menjual 27 persen. Ekspor dari kedua negara tersebut naik masing-masing 23 persen dan 37 persen pada periode yang sama. SIPRI membandingkan penjualan senjata selama periode lima tahun karena fluktuasi besar dalam volume senjata yang diperdagangkan dari tahun ke tahun.