REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Majalah Jerman, Der Spiegel melaporkan Rusia sedang berbicara dengan perusahaan Cina mengenai pembelian 100 drone yang dijadwalkan akan dikirimkan bulan April. Tidak ada sumber yang dikutip dalam laporan, Kamis (24/2/2023) tersebut.
Beberapa hari terakhir Amerika Serikat (AS), Jerman, dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan Cina untuk tidak menjual senjata ke Rusia dalam perangnya di Ukraina. Barat mengatakan, langkah tersebut akan menimbulkan konsekuensi berat.
Rusia yang disanksi Barat akibat serangannya ke Ukraina, diyakini telah membeli senjata dari Iran dan Korea Utara, termasuk drone. Tapi sejauh ini, tidak membeli atau menerima senjata dari Cina.
Der Spiegel mengatakan, pabrik drone Cina, Xian Bingo Intelligent Aviation Technology menyatakan kesiapannya untuk memproduksi 100 prototipe drone ZT-180. Majalah itu mengatakan, setiap drone dapat membawa 35 sampai 50 kilogram hulu ledak.
"Saya telah memberitahu perwakilan Cina hal itu tidak bisa diterima," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada stasiun televisi ZDF pada Kamis (23/2/2023) kemarin ketika ditanya tentang laporan Cina mungkin akan membantu Rusia.
Pesawat tanpa awak Cina itu diduga mirip drone Shaheed-16 miliki Iran yang Rusia gunakan dalam berbagai serangan di Ukraina. Serangan-serangan itu menewaskan ratusan orang dan merusak infrastruktur sipil.
Der Spiegel mengatakan Bingo berencana untuk membantu mendirikan pabrik drone di Rusia. Di mana bisa memproduksi 100 pesawat per bulan. Bingo belum dapat dimintai komentar.
Majalah itu menambahkan sebelumnya terdapat rencana perusahaan yang dikuasai tentara Cina mengirimkan suku cadang pesawat Sukhoi SU-27 ke Rusia.