REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA -- Singapura mendeklarasikan hari berkabung nasional selama tujuh hari setelah meninggalnya Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, Senin (23/3). Ia meninggal pukul 3.18 dini hari waktu setempat di Singapore General Hospital.
''Kita tak akan melihat orang seperti dia lagi. Lee Kuan Yew adalah Singapura,'' kata PM Singapura yang juga anak Lee, Lee Hsien Loong dikutip dari Associated Press. Lee mengumumkan hari berkabung dan mengimbau mengibarkan bendera setengah tiang di gedung-gedung pemerintahan.
Upacara khusus akan digelar keluarga pada Senin dan Selasa. Setelah itu, Lee akan ditempatkan di parlemen hingga pemakaman pada Ahad mendatang.
Tak hanya warga Singapura yang bersedih atas kepergian Lee, namun segenap pemimpin dunia. Presiden AS Barack Obama mengaku sangat sedih ketika mengetahui berita kematian Lee.
Dalam pernyataan, ia menyebut Lee sebagai seorang yang visioner. ''Kepemimpinannya membuat Singapura jadi salah satu negara paling sejahtera di dunia,'' kata Obama yang terakhir bertemu dengan Lee pada 2009.
Menurutnya, Lee juga berperan sangat penting dalam membantu memformulasi ulang kebijakan AS untuk menyeimbangkan Asia Pasifik. Kesuksesan Singapura berada di tangan Lee dan dilihat oleh pemimpin dunia lainnya.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan Lee adalah seorang yang sangat berpengaruh. ''Ia adalah raksasa di wilayah kami,'' kata Abbott.