Selasa 07 Apr 2015 18:35 WIB

300 Pria Kurdi Diculik di Suriah

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Peshmerga kurdi
Foto: BBCNews
Peshmerga kurdi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebanyak 300 pria dari suku kurdi di utara Suriah diduga ditawan oleh kelompok pemberontak Islam. Seorang pejabat Kurdi, Idris Nassan mengatakan para pria Kurdi itu diculik sayap resmi sayap resmi Alqaidah di Suriah.

Ia mengungkapkan para pria tersebut diculik pada Ahad malam ketika mereka sedang dalam perjalanan dari Kota Afrin, yang berada di bawah kendali Kurdi, menuju Aleppo dan Damaskus.

"Mereka meninggalkan perempuan dan anak-anak, tapi membawa 300 laki-laki," kata Nassan seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (7/4).

Menurutnya, bukan hanya pria dewasa saja yang diangkut, para pemuda juga dibawa kelompok itu. Penculikan terjadi di Tuqad, sebuah desa yang terletak 20 kilometer sebelah barat Aleppo. Mereka melakukan aksi yang sama di Kota Al-Dana di Provinsi Idlib.

Juru bicara partai PYD Kurdi di Eropa, Nawaf Khalil mengatakan kepada BBC News, pada hari Senin bahwa penculik menawan 300 orang kurdi selama berjam-jam di laut Suriah.

Para pejabat partai PYD menyalahkan Jaysh al-Islam (tentara Islam) dalam penculikan ini, namun belum dikonfirmasi secara langsung. Mereka menuntut pembebasan tiga anggota pemberontak yang ditahan oleh Kurdi di Afrin.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kelompok pemantau, yang melacak konflik dari Inggris, mengatakan penculikan terhadap warga Kurdi terus terjadi. Namun lembaga ini tak menyebutkan jumlah pasti warga yang telah diculik.

Observatorium juga melaporkan pada hari Senin (6/4)  pemberontak dari Jaish al-Mujahidin telah menculik 24 wanita dan anak-anak untuk ditukarkan dengan salah satu komandan mereka Khalil dan pejabat Kurdi lainnya.

Milisi Kurdi dan kelompok garis keras Islam berjuang di Suriah selama empat tahun perang saudara di negara itu. Jabhat al-Nusra menganggap Kurdi sebagai musuh yang juga harus diperangi.

Konflik berdarah Suriah, telah memasuki tahun kelima, telah merenggut nyawa lebih dari 200.000 warga Suriah. Pertempuran antara pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, pemberontak yang menentang pemerintahannya dan militan jihad dari ISIS telah mendorong lebih dari 11 juta orang dari rumah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement