REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengadilan Cina menghukum seorang jurnalis selama tujuh tahun penjara karena membocorkan dokumen internal Partai Komunis, Jumat (17/4). Jurnalis Gao Yu dituduh memberikan dokumen tersebut pada pihak asing.
Peremouan 71 tahun tersebut diadili di balik pintu tertutup di Beijing pada November lalu. Pengacara Gao, Mo Shaoping mengatakan, Gao dinyatakan bersalah atas tuduhan memberikan rahasia negara pada orang asing.
Mo mengatakan, Gao akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. ''Sebagai pembela, saya tidak menerima putusan pengadilan. Saya merasa pengadilan tidak menghormati fakta dan bukti ketika menjatuhkan hukuman,'' kata Mo melalui telepon pada Reuters.
Dokumen partai yang dibocorkan Gao berisi peringatan pada anggota partai senior yang melawan tujuh ideologi yang disalahkan. Menurut pengacara Gao yang lain, Shang Baojun, termasuk di dalamnya nilai-nilai hak asasi manusia.
Shang mengatakan, dokumen tersebut Gao berikan pada Kepala Mirror Books, Ho Ping. Ho yang berada di New York mengatakan bahwa Gao tidak memberinya dokumen tersebut.
Kantor Informasi Dewan Negara tidak menanggapi permintaan komentar.
Aktivis hak asasi mengecam penahanan dan persidangan Gao. Mereka mengatakan tindakan tersebut mencerminkan sensitivitas pada perbedaan pendapat.
''Putusan ini meningkatkan kekhawatiran kami pada situasi membela HAM di Cina, termasuk untuk pengacara dan jurnalis,'' kata sekretaris pertama Delegasi Uni Eropa di Cina. Amerika Serikat telah meminta Cina melepaskan Gao pada sesi Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bulan lalu.
Menurut hukum di Cina, hukuman maksimum untuk kesalahan membocorkan rahasia negara adalah penjara seumur hidup. Namun, jaksa merekomendasikan hukuman 5-10 tahun bagi Gao berdasarkan tingkat kerahasiaan dokumen yang dibocorkan.
Gao adalah seorang wartawan lepas yang terkenal dengan artikel kritisnya tentang pemimpin pemerintahan. Ia menegaskan dirinya tidak bersalah.
Ini adalah ketiga kalinya Gao dipenjara dengan tuduhan membocorkan rahasia negara. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, Gao adalah satu dari 44 jurnalis Cina yang sering dipenjara.
Reuters/Lida Puspaningtyas