Jumat 17 Apr 2015 20:40 WIB

Mantan Presiden Yaman Mengaku takkan Tinggalkan Negaranya

Rep: Melissa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Militer Arab Saudi dikerahkan ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Foto: Reuters
Militer Arab Saudi dikerahkan ke Yaman untuk memerangi Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan Presiden Yaman Ali Andullah Saleh mengatakan dirinya tidak akan meninggalkan negaranya tersebut. Hal itu ia sampaikan melalui halaman Facebook resminya, Jumat (17/4).

Pernyataan tersebut bertentangan dengan laporan di berbagai media Teluk Arab yang menyatakan Saleh tengah mencari jalan keluar yang aman.

"Saya bukan tipe orang yang pergi mencari tempat tinggal di Jeddah, Paris atau Eropa. Negara saya adalah tempat kelahiran saya. Orang yang mengatakan Ali Abdullah Saleh meninggalkan negaranya belum dan tidak akan lahir," tulisnya.

Sebuah aliansi yang dipimpin Arab Saudi telah membom pemberontak Houthi di Yaman dan para sekutu yang setia kepada Saleh. Serangan kurang lebih terjadi selama tiga pekan. Tak pelak, spekulasi bila Saleh mungkin mencari penyelesaian politik untuk melindungi dia dan keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement