REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan presiden Mesir Husni Mubarak mengatakan warga Mesir harus berdiri dibelakang presiden terkait keputusan apapun yang diambil Abdel Fattah el Sisi pada Ahad (26/4).
Dilansir dari Al Ahram, Mubarak menegaskan bahwa tentara yang dipimpin oleh Preside Sisi adalah untuk mematuhi hukum di wilayah maupun secara nasional. Mubarak juga menjelaskan mengenai pengalamannya saat berhadapan dengan pasukan Israel di Sinai.
"Israel licik karena bertahan lama di Sinai dan kami menolak mereka berada disana,"ujar Mubarak berbicara dengan Ahmed Moussa di Sada El Balad TV. Jika Israel bertahan di sana maka masa depan Mesir hanya akan dipenuhi dengan korban.
Mubarak yang berbicara untuk memperingati 33 tahun pembebasan Sinai tidak ingin generasinya akan dikorbankan hanya untuk membebaskan tanah Mesir. Sebelumnya Sisi telah memberi penghormatan pada angkatan bersenjata di Semannajug Sinai menjelang Peringatan Pembebasan Sinai ke 33 Tahun.
"Keputusan untuk mencapai kebebasan adalah dengan kemauan yang kuat terutama dnegan adanya angkatan bersenjata yang kuat dan dapat bertanggung jawab denan bangsanya,"ujar Sisi dalam pidatonya.
Angkatan Bersenjata Mesir telah memerangi pemberontakan selama 10 tahun di Semenanjung Sinai. Insidn tersebut telah meneaskan ratusan orang dan luka-luka di kedua pihak.
Sisi juga memberi penghormatan pada korban yang mati syahid karena diserang ISIS. Sisi menekankan tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengancam keamanan nasional.
"Warga Sinai telah berperang penting dalam pertempuran melawan teroris, dan kami telah mengupayakan keamanan mereka,"ujar dia. Dia juga berencana untuk melakukan pembangunan di wilayah Sinai.