REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Empat dokter WNI yang mendaki Gunung Everest, dr. Achmad Novel Basalamah, dr. Prabudi, dr. Eko Prasetyo, dan dr. Meinard Mastoer mengatakan akan tetap tinggal di Nepal selama diperlukan untuk membantu masyarakat setelah gempa 7,9 SR melanda negara tersebut.

Keempat dokter tersebut tiba di Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di Kathmandu Guest House (KGH), Distrik Thamel, Kathmandu, Nepal, Jumat, dan disambut oleh Duta Besar untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranata-atmadja. "Kami akan tetap tinggal selama diperlukan," kata dr. Meinard Mastoer.

Keempat dokter tersebut telah membantu korban bencana gempa setelah turun dari Lobuche di ketinggian sekitar 4.900Mdpl dan di Lukhla di ketinggian 4.200Mdpl. "Kami adalah dokter, dan sudah kewajiban kami untuk membantu sesama," kata dr. Prabudi.

Para dokter pendaki merupakan alumni klub Mapadok Universitas Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah. Dokter Eko Prasetyo mengatakan alasan mereka tetap melanjutkan hobi mendaki gunung hingga setelah menjadi profesional karena panggilan jiwa.

"Suatu saat, kami akan kembali mendaki sampai puncak Everest," lanjut Eko.

Saat di Lobuche dan Lukhla, mereka bergabung dengan tim penyelamatan Nepal dan membantu pertolongan pertama pada para korban, karena tindakan lebih lanjut akan dilakukan di Kathmandu. Setelah tiba di Kathmandu, dr. Novel (dokter umum), dr. Prabudi (spesialis bedah umum), dr. Eko (dokter umum), dan dokter Meinard (dokter umum) akan bergabung dengan tim dokter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikoordinasikan oleh dr. Kuntadi (spesialis bedah ortopedi).

Hingga Jumat pukul 09.55 waktu setempat, delapan WNI pendaki Gunung Everest telah tiba di Posko Penyelamatan dan Evakuasi WNI di KGH. Selain keempat dokter tersebut, berikut nama-nama WNI yang telah tiba di Posko KGH: Cecilia Enny Yashita Aprijanti (perempuan pendaki yang ikut rombongan Klub Mapadok), Nicko Ronny Gardano, Handri Pamdhani, dan Virgo Dirgantara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika