Senin 04 May 2015 19:11 WIB

Relawan Diperbolehkan Pulang dari Nepal

Rep: c93/ Red: Dwi Murdaningsih
Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana kemanusian untuk bencana gempa Nepal di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana kemanusian untuk bencana gempa Nepal di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,  KATHMANDU -- Menteri Informasi Nepal Minendra Rijal memperbolehkan relawan dari berbagai negara pulang dari Kathmandu, Senin (04/05). Itu dinyatakannya setelah ia bersama ratusan orang mengunjungi kuil-kuil dan biara-biara untuk memperingati klahiran Buddha Gautam.

 

Menurutnya, pekerjaan dan penyelamatan tersulit di Kathmandu dan sekitarnya telah selesai dilalui. Sementara, tugas perbaikan tersisa dapat ditangani oleh petugas kepolisian dan tentara penyelamat Nepal.

 

Gempa Nepal yang terjadi 25 April lalu telah menarik simpati dan mendatangkan 4.050 relawan dari 34 negara. Relawan yang datang terdiri dari regu medis dan distributor kebutuhan pokok. Gempa tersebut juga menewaskan sedikitnya 7.276 orang.

 

Sementara di Kuil Swayambhunath yang terletak di atas bukit Kathmandu, ratusan orang melantunkan doa. Meski beberapa stupa yang dibangun pada abad ke-5 tampak rusak,  tidak menyurutkan masyarakat setempat untuk berada di sana.

"Saya berdoa untuk perdamaian dan untuk ribuan orang yang tewas. Saya berharap akan ada damai dan tenang di negara ini," kata seorang jemaat wanita berusia 60 tahun Santa Lama kepada BBC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement