REPUBLIKA.CO.ID, MANILA –- Seperti dilaporkan Al Jazeera, Filipina sedang melakukan persiapan untuk mengevakuasi warganya di sepanjang pantai timur laut negaranya. Hal ini dilakukan karena diprediksi akan terjasdi angin topan di daerah tersebut.
Topan Noul, dengan kecepatan angin mencapai 160 kilometer hingga 195 kiilometer per jam telah terbentuk sekitar 210 kilomter dari Pulau Catanduanes pada Sabtu (9/5). Angin itu diprediksi akan menghampiri daerah pantai timur laut Filipina pada Ahad (10/5).
Para pejabat memperingatkan hujan lebat akibat topan bisa menyebabkan arus lumpur dan puing-puing yang berterbangan di sekitar Gunung Bulusan. Gunung tersebut juga baru saja meletus pekan ini.
Akibatnya, warga di sekitar gunung berapi juga ikut dievakuasi. Hal ini karena topan bisa mengakibatkan tanah longsor di sekitar Gunung Bulusan.
Dampak dari langkah preventif pemerintah Filipina ini juga mengakibatkan ribuan penumpang pengguna jasa kapal feri harus terdampar. Ribuan penumpang feri itu terdampar di pelabuhan sepanjang pesisir timur Filipina.