Selasa 12 May 2015 17:13 WIB
Gempa Nepal

Gempa 7,3 SR Bikin Panik Warga dan Pasien RS

Rep: melisa riska putri/ Red: Taufik Rachman
Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KATHMANDU--Ribuan warga Nepal berlari keluar rumah setelah gempa bumi besar kembali terjadi. Gempa berkekuatan 7,3 skala richter tersebut terjadi  Selasa (12/5) sore waktu setempat disusul lima gempa lainnya dengan kekuatan sekitar 5,6 hingga 6,3 skala richter.

"Aku berjalan dengan cepat. Aku tidak bisa lari karena bumi bergetar begitu banyak, itu tidak mungkin untuk berlari," kata seorang dokter asal Denmark Rasmus Baastrup kepada media Denmark TV2 channel.

Palang Merah Norwegia yang membantu warga Nepal sejak gempa 25 April lalu mengatakan melalui akun twitter banyak korban cedera dan beberapa tewas. Ia menambahkan, rumah sakit tenda mereka juga telah mendapatkan pasien.

"Orang-orang sangat takut. Semua orang berlari keluar ke jalan-jalan karena mereka takut berada di dalam rumah," kata Sekjen Palang Merah Norwegia Asne Havnelid.

Sementara itu, di Rumah Sakit Norvic di Kathmandu, para pasien dan dokter bergegas menuju tempat parkir. "Saya pikir saya akan mati saat ini," kata Sulav Singh.

Ia bersama putrinya bergegas ke jalan di lingkungan pinggiran kota Thapathali untuk menghindari reruntuhan.

Getaran gempa juga dirasakan di seluruh India Utara. Seperti di ibu kota New Delhi, orang-orang bergegas ke luar ruangan di tengah bangunan yang bergoyang.

Di seberang perbatasan Nepal dan Tibet, Jilong dan daerah Zhangmu, bumi bergetar kuat. Sedikit getaran juga dirasakan di ibu kota Tibet, Lhasa.

Wakil Kepala Pemerintah Daerah Jilong, Wang Wenxiang mengatakan, gempa tersebut membuat batuan jatuh dari pegunungan dan beberapa bangunan yang runtuh. "Mungkin ada beberapa rumah roboh atau rusak. Kami sekarang tengah memeriksa kondisi warga," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement