REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebanyak 220 tentara Rusia tewas dalam dua pertempuran di timur Ukraina dalam kurun waktu setahun terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal bila tentaranya berjuang di Ukraina. Kemenhan menyebut mereka yang bergabung dengan separatis adalah sukarelawan.
Hal itu diungkap dalam laporan yang disusun pemimpin oposisi Rusia Boris Nemstov, Selasa (12/5). Laporan tersebut mengklaim para tentara dibebaskan dari tugas-tugas mereka dan terdaftar sebagai relawan.
Laporan setebal 64 halaman itu dikumpulkan Nemstov dari kesaksian di akun media dan informasi lain yang ia kumpulkan, termasuk dari keluarga dan kerabat tentara yang tewas. Nemstov ditembak mati pada 27 Februari di pusat kota Moskow.
Lima tersangka termasuk seorang polisi Chechnya ditangkap dalam insiden tersebut. Namun, penyidik belum menyebutkan nama dalang yang dicurigai dan motif pembunuhan tersebut.