REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan menyelesaikan beberapa pekerjaan reklamasi lahan di kepulauan Spratly. Meski kontroversi proyek tersebut masih meradang dan membuat ketegangan regional.
"Cina akan menyelesaikan pproyek reklmasi segera sebagai bagian dari pembangunan Laut Cina Selatan di bagian pulau Nasha," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu menegaskan bila pembangunan di wilayah tersebut dimaksudkan untuk membantu berbagai kegiatan seperti pencarian dan penyelamatan maritim, bantuan bencana, perlindungan lingkungan dan keamanan navigasi serta tujuan militer. Nantinya, setelah reklamasi tanah selesai, Cina akan membangun fasilitas yang dapat memenuhi fungsi tersebut.
Pengumuman ini kemungkinan akan membuat geram Filipina dan Amerika Serikat yang kerap bentrok dengan Cina atas reklamasi Beijing tersebut. Namun Cina terus mengambil sikap tegas selama beberapa tahun terakhir di perairan yang disengketakan itu.
Cina mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan di mana 5 triliun dolar berputar tiap tahunnya dalam perdagangan di perairan tersebut. Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga saling mengklaim wilayah itu.