Ahad 12 Jul 2015 15:21 WIB

Ratusan Remaja Aborigin di Northern Territory Positif Mengidap Sifilis

Red:
Punggung seorang pasien sifilis yang penuh dengan luka sifilis.
Foto: abc news
Punggung seorang pasien sifilis yang penuh dengan luka sifilis.

REPUBLIKA.CO.ID, NORTHERN TERRITORY --  -- Penyakit Sifilis mewabah di kawasan Northern Territory (NT), ratusan orang  remaja mulai dari usia 12 tahun diketahui positif mengidap Penyakit Seksual Menular (PSM) tersebut.

Data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian Penyakit di kawasan NT (CDC) menunjukkan ada 134 laporan kasus penyakit seksual menular Sifilis di Australia Tengah, kawasan Barkly dan Katherine sejak pertengahan Juli tahun lalu.
 
Jumlah ini meningkat dari sebelumnya hanya 15 laporan kasus saja pada tahun 2013 – 2014.  Mayoritas dari kasus sifilis ini ditemukan pada warga pribumi berusia 15 hingga 19.
 
Juru bicara CDC, Dr Matthew Thalanany mengatakan sebelum terjadi wabah, jumlah kasus penyakit ini sangat rendah di kawasan NT.  "Selama beberapa tahun kasus penyakit sifilis menurun di Northern Territory dan kita sangat senang karena menduga penyakit ini sudah mulai hilang di kawasan ini,” papar  Dr Thalanany baru-baru ini.
 
"Tapi tiba-tiba saja pada Juli tahun lalu kami mengetahui telah ditemukan kasus penyakit sifilis dalam jumlah yang diluar dugaan,’
 
Dr Thalanany mengatakan penting bagi dokter untuk mencari tahu pasangan seksual dari pasien yang diketahui positif terkena penyakit ini.
 
"Ini masalah yang sangat rumit, sulit,  tapi penting segera ditangani,” kata Dr Thalanany.
 
"Penting bagi kita untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan kontak dengan pasien sifilis  dan kita harus memeriksa mereka,”
 
Penyakit ini juga bisa menular dari ibu ke bayi yang belum dilahirkan, dan berpotensi menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan serius pada anak bahkan dapat menyebabkan kematian.
 
Tiga bayi yang dites sepanjang tahun ini diketahui positif sifilis.
 
Menteri Kesehatan NT, John Elferink mengatakan wabah sifilis ini sangat mengecewakan tapi Ia berjanji pemerintah akan melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mengatasi masalah ini.
 
"Kita akan melakukan apa yang bisa kita lakukan tapi sayangnya,  kita tidak dapat mempolisikan urusan ranjang orang,” katanya.
 
"Apa yang bisa kita lakukan adalah melakukan program pendidikan dan menyediakan pengobatan,”
 
Menurut Elferink, seseorang bisa dihukum jika diketahui menyebarkan penyakit ini,
 
"Jika anak-anak dibawah umur diketahui menderita penyakit seksual menular maka kasusnya bisa diselidiki dan dilakukan penindakan jika kita mengetahui orang yang memperkosa anak tersebut," kata Elferink.
 
"Jika seseorang diketahui menularkan PSM maka mereka juga bisa dikatakan telah melakukan tindakan criminal,”
 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement