Kamis 16 Jul 2015 23:01 WIB

Walau Dikecam, Anggota Parlemen Australia Tetap Hadiri Kampanye Anti-Islam

Red:
George Christensen tak gentar akan intimidasi yang menyuruhnya batal tampil di acara anti-Islamisme.
Foto: AAP
George Christensen tak gentar akan intimidasi yang menyuruhnya batal tampil di acara anti-Islamisme.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENDLAND -- Salah seorang anggota Parlemen Australia, George Christensen, mengumumkan rencananya untuk berbicara di sebuah acara anti-Islamisme di Queensland. Dia juga mengatakan "neraka akan membeku" sebelum ia diintimidasi untuk menarik diri dari acara itu.

Anggota Parlemen asal Queensland itu mengunggah status di akun Facebook-nya menyebut bahwa ia akan berbicara di acara ‘Reclaim Australia’ yang berlangsung di Mackay, akhir pekan ini.

"Saya ingin mendukung orang-orang yang berusaha untuk mempertahankan gaya hidup Australia kami, budaya kami dan kebebasan kami dari ancaman Islam radikal," tulis George di status tersebut.

Sebagai tanggapan atas statusnya, sebuah petisi online dibuat untuk menekan George agar tak jadi ambil bagian dalam acara itu, serta menyerukan Perdana Menteri Abbott untuk campur tangan.

Tapi George mengatakan, ia tidak akan terintimidasi oleh petisi itu.

"Neraka akan membeku sebelum saya menyerah pada intimidasi. Namun, hal yang jelas untuk melihat siapa yang ingin menutup kebebasan berbicara dan hak untuk berkumpul secara damai dan menyampaikan protes di negara ini," utaranya.

George mengatakan, ia membuat keputusan itu setelah meninjau prinsip-prinsip acara tersebut, yang menyerukan ‘kesetaraan hukum, kesetaraan gender dan kebebasan berbicara, serta mendukung hak Australia untuk mengasingkan atau mendeportasi pengkhianat’.

Halaman Facebook acara tersebut mengiklankan kampanye ‘Reclaim Australia’ sebagai acara yang ‘benar-benar bebas halal’.

Kampanye ‘Reclaim Australia’ sendiri menggambarkan pihaknya sebagai perwakilan warga Australia yang patriotik, yang ‘harus berjuang bersama-sama untuk menghentikan pajak halal, hukum syariah dan Islamisasi’.

Halaman medsos itu mengatakan, perkataan rasis dan perilaku anti-sosial tak akan diterima di reli Mackay.

Acara ini sekaligus mendorong warga untuk mendukung kelompok lain di Mackay, yakni ‘Australia Melawan Islam’, yang mempromosikan ‘kritik terhadap Islam dan tiraninya’.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement