Jumat 24 Jul 2015 10:44 WIB

PM Najib Belum Putuskan Tuntut Wall Street Journal

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
  Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. (AP/Mark Baker)
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak. (AP/Mark Baker)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak belum memutuskan apakah akan mengejar tindakan hukum terhadap Wall Street Journal setelah penerbit Dow Jones mengeluarkan laporan sebagai akurat dan adil tentang dirinya.

Najib menegaskan dia tidak pernah menggunakan dana untuk kepentingan pribadi, tapi keterlambatan dalam mencari jalur hukum telah lebih jauh mengikis kepercayaan publik.

"Orang biasanya tidak bahagia dan karena itu setiap bentrokan kecil bisa berubah jelek jika kita tidak menanganinya dengan baik," kata Saifuddin Abdullah, CEO Global Gerakan moderat dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/7).

Saat ini semua mata tertuju pada satuan tugas khusus yang menyelidiki transfer uang ke rekening Najib. Pihak berwenang telah membekukan setengah lusin rekening. Dua direktur perusahaan terkait dengan 1MDB telah diserahkan untuk penyelidikan, dan seorang pria berburu adalah pada untuk mantan kepala investasi dari MDB, Nik Faisal Ariff Kamil, yang dilaporkan hilang.

Co-founder dari kelompok reformasi pemilu Bersih telah secara terbuka menyerukan Perdana Menteri Najib Razak untuk memberikan jalan bagi penyelidikan yang tidak memihak, menyusul tuduhan bahwa jutaan dolar yang disalurkan ke rekening pribadinya.

Politik yang bersih telah menjadi berita utama di masa lalu, setelah mengerahkan puluhan ribu orang Malaysia untuk turun ke jalan untuk menuntut pemilihan umum yang bebas dan adil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement