REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyelidiki kemungkinan adanya tindakan mata-mata kepada pejabat tinggi pemerintah dan perusahaan Jepang. Hal ini diketahui dari rilis WikiLeaks pekan lalu.
"Jika memang benar orang-orang Jepang menjadi sasaran, (ini) bisa mengguncang hubungan kepercayaan dalam aliansi kami dan saya harus mengungkapkan keprihatinan serius," kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengutip pembicaraan Abe dan Biden di telepon, dilansir dari Channel News Asia, Rabu (5/8).
WikiLeaks merilis daftar 35 target Badan Keamanan Nasional AS, termasuk Jepang. Para pejabat Kementerian dalam pemerintahan Abe serta divisi gas alam dari Mitsubishi Corp dan divisi minyak dari Mitsui & Co tak luput dari target mata-mata.
Suga mengatakan pada konferensi pers, Biden meminta maaf atas masalah yang terjadi. Namun, Suga menolak mengomentari apakah AS mengaku telah memata-matai Jepang.