Kamis 13 Aug 2015 11:54 WIB

Ini Teori Baru Malaysia Soal Hilangnya MH370

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Malaysia Airlines
Foto: AP/Vincent Thian
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kantor berita pemerintah Malaysia mempublikasi teori baru tentang kemungkinan hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor MH370.

Ahli satelit Zaaim Redha Abdul Rahman mengatakan, pesawat mungkin saja mendarat di atas air, mengapung sementara di permukaan kemudian tenggelam di lautan dalam satu bagian. Rahman bertugas membantu perusahaan satelit Inggris Inmarsat untuk menganalisis data pascahilangnya pesawat pada Maret 2014.

“Flaperon pesawat yang ditemukan sedikit demi sedikit hancur dan ada bersama dengan siput kecil,” kata Rahman kepada Bernama seperti dikutip dari laman Business Insider, Kamis (13/8).

Dia menambahkan, ini mengindikasikan bagian pesawat yang ditemukan ini bukanlah robekan dari tubuh utama pesawat. Terlihat bagian pesawat ini terpisah di tepinya.

"Karena jika tabrakan MH370 dengan kekuatan yang sangat keras, kita akan dapat melihat bagian kecil puing-puing yang mengapung di lautan segera setelah itu,” ujarnya.

Dia menjelaskan flaperon yang ditemukan di Pulau Reunion tidak akan menjadi satu bagian. Yang dapat dilihat hanyalah bagian kecil dan potongannya saja.

Dia menambahkan, sangat memungkinkan flaperon keluar dari tubuh pesawat yang tenggelam dapat ditemukan karena bantuan kekuatan air laut.

Pernyataannya tidak jauh berbeda dengan apa yang diucapkan ahli lainnya tentang nasib pesawat ini. Mantan investigator Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) Greg Feith mengatakan kepada Bloomberg karena bagian pesawat tidak hancur, para ahli dapat menyimpulkan tabrakan pada MH370 berskala rendah.

Pilot penerbangan dan penulis buku 'Cockpit Confidential' Patrick Smith mengatakan puing-puing yang ada menjadi isyarat petunjuk bagaimana tabrakan terjadi.

“Tetapi ini masih menjadi spekulasi,” katanya.

MH370 hilang pada 8 Maret 2015 ketika terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Pesawat berjenis Boeing 777-200ER itu membawa 239 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement