REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Jamaah asal Suriah tidak bisa berangkat haji untuk tahun keempat secara berturut-turut. Hal itu disampaikan kantor berita Suriah, SANA, Senin (14/9).
Komite Tinggi Suriah untuk Urusan Haji mengatakan, Ahad (13/9), Pemerintah Saudi bertanggungjawab atas larangan ini. Menurut Komite, otoritas Wahabi Saudi telah merampas hak mereka berhaji.
Saudi memperketat pengawasan, dan melarang jamaah masuk. Hingga kini belum ada pernyataan resmi Saudi atas tudingan Suriah tersebut.
Suriah dilanda perang sipil sejak 2011 lalu. Saudi merupakan salah satu pendukung oposisi, dan menginginkan Presiden Suriah Bashar al-Assad turun. Bagi Saudi, Assad tidak memiliki ruang bagi masa depan Suriah.
Sebelumnya media Barat juga menekan Saudi karena dianggap tidak memberikan sumbangsih besar terhadap Saudi. Namun Kerajaan Saudi membantah tegas tuduhan tersebut.
Saudi menegaskan, Riyadh telah menerima 2,5 juta pengungsi sejak konflik pecah. Jumlah itu jauh lebih besar dari migran yang datang ke Eropa.