Ahad 27 Sep 2015 20:31 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Bentrokan Kembali Terjadi di Kompleks Masjid Al Aqsa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Tentara Israel ketika menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Foto: sachtimes.com
Tentara Israel ketika menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Bentrokan kembali pecah antara warga Palestina yang bertopeng dan pasukan keamanan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa pada Ahad (27/9).

Sebuah pernyataan polisi mengatakan, pemuda Palestina melemparkan batu dan kembang api ke aparat keamanan dan pasukan polisi perbatasan. Aparat keamanan Israel kemudian menanggapi dan terjadi bentrokan di hari terakhir libur Idul Adha.

Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga dalam Islam. Namun, wilayah itu dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan dianggap sebagai tempat paling suci dalam agama Yahudi. Yahudi diizinkan untuk mengunjunginya, tetapi tidak untuk berdoa untuk menghindari ketegangan.

Namun, beberapa pekan terakhir ketegangan meningkat di Kompleks Al Aqsa lantaran perayaan serangkaian hari libur Yahudi. Bentrokan antara warga Palestina dengan aparat keamanan Israel terjadi beberapa kali.

Cabang utara Gerakan Islam di Israel dan Komite Pemantau Arab (HAMC) yang mewakili komunitas Arab di Israel, mendesak umat Islam untuk pergi ke kompleks untuk mempertahankannya. Pejabat Gerakan Islam resmi Sheikh Qairi Eskender mengatakan, pihaknya takut Israel ingin membagi kompleks Al-Aqsa karena ekstrimis Yahudi ingin menguasainya.

"Tujuan kami saat ini adalah untuk mencegah Al Aqsa ternoda karena kunjungan mereka (Israel)," kata Eskende seperti dikutip dari laman Al Araboya, Ahad (27/9).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan berulang kali bahwa tidak akan ada perubahan regulasi yang mengatur kompleks Al-Aqsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement