Rabu 30 Sep 2015 23:02 WIB

Kasus Suriah, NATO Minta Rusia Berperan Konstruktif

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Karta Raharja Ucu
Suriah
Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyerukan agar Rusia memaikan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian di Suriah. Pernyataan itu disampaikan Stoltenberg saat menghadiri sidang umum PBB di New York, Selasa (29/9).

Ia mengatakan, aliansi menyambut rencana Rusia untuk memerangi kelompok radikal ISIS di Suriah. "Dukungan bagi rezim Presiden Bashar Assad, bagaimanapun bukanlah kontribusi konstruktif untuk mencari solusi politik," tegasnya.

Sementara itu, pada pidatonya awal pekan ini Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak dunia mendukung Assad. Menurutnya, kegagalan melibatkan militer Suriah dalam perang melawan ISIS adalah sebuah kesalahan besar.

Pada kasus Ukraina, di mana Rusia telah mendukung pemberontakan di timur negara itu dan aneksasi Krimea, Stoltenberg menganggap pidato Putin tidak memberi sinyal baru. Ia mencatat, tanda-tanda positif sudah ada mengingat gencatan senjata yang telah diadakan.

Namun dukungan Rusia untuk separatis, kata Stoltenberg merupakan tantangan utama untuk mengakhiri konflik. Seperti rencana pemberontak mengadakan pemilihan lokal yang bertentangan dengan pemerintah Ukraina.

Sementara NATO, Uni Eropa, Amerika Serikat berdiri di belakang Ukraina dalam konflik tersebut. Dalam perkembangan terbaru, Rusia, Ukraina dan organisasi keamanan dan kerja sama di Eropa mencapai kesepakatan akhir untuk menarik senjata lainya dari garis depan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement